Update Banjir Bandang Bener Meriah: 30 Korban Jiwa Ditemukan, Tim SAR Fokus Sisir Titik Longsor

REDELONG, Bestpakstudy.com Tim SAR gabungan terus mengintensifkan operasi pencarian korban banjir bandang Bener Meriah, Aceh, hingga Jumat malam (19/12/2025). Posko Tanggap Darurat mencatat jumlah korban meninggal dunia kini mencapai 30 orang, sementara petugas masih mencari belasan warga lainnya.

Curah hujan ekstrem memicu bencana hidrometeorologi ini. Banjir tidak hanya menyapu permukiman, tetapi juga menyebabkan tanah longsor yang menimbun akses jalan vital dan merusak rumah warga di beberapa kecamatan.

Medan Berat Menghambat Pencarian

Kepala Pelaksana BPBD Bener Meriah mengonfirmasi bahwa hingga pukul 20.00 WIB, tim gabungan masih bekerja keras mengevakuasi material longsor.

“Data per malam ini (19/12) menunjukkan 30 orang meninggal dunia. Kami masih memiliki tugas berat menemukan sekitar 13 hingga 14 warga yang hilang. Tim akan memperluas area pencarian besok ke sektor hilir sungai dan titik timbunan material yang cukup tebal,” ujarnya kepada awak media di Redelong.

Ratusan personel dari Basarnas, TNI, Polri, serta relawan masyarakat terlibat langsung dalam proses evakuasi. Medan labil dan perubahan cuaca yang drastis menjadi kendala utama, sehingga menyulitkan operator alat berat saat bermanuver di lokasi sempit.

Jusuf Kalla Tinjau Lokasi Bencana

Pada hari yang sama, Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI), Jusuf Kalla (JK), meninjau langsung lokasi terdampak di Bener Meriah. Dalam kunjungannya, JK memerintahkan jajaran PMI untuk memprioritaskan distribusi air bersih dan layanan kesehatan bagi ribuan pengungsi.

“Kebutuhan dasar pengungsi harus nomor satu. Kita harus mencegah jatuhnya korban tambahan akibat penyakit pascabencana. PMI akan bekerja total membantu pemerintah daerah,” tegas JK di sela-sela kunjungannya.

Krisis BBM Melanda, Warga Padati Pengungsian

Krisis Bahan Bakar Minyak (BBM) kini memperparah dampak banjir bandang Bener Meriah. Putusnya jalur distribusi darat menghambat pasokan BBM, sehingga memicu antrean panjang di sejumlah SPBU yang masih beroperasi.

Selain itu, data sementara menunjukkan lebih dari 6.000 jiwa mengungsi ke posko darurat, masjid, dan bangunan sekolah yang aman. Mereka sangat membutuhkan bantuan mendesak berupa selimut, makanan bayi, dan obat-obatan.

Pemerintah meminta masyarakat di zona merah rawan longsor susulan agar segera mengevakuasi diri. BMKG memprediksi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih akan mengguyur wilayah tersebut dalam 2-3 hari ke depan.